Pada Tanggal 02 Mei 2014 Pemerintah Kota Malang mengadakan atjara tahoenan Festival Malang Kembali VIII ataoe Malang Tempo Doeloe VIII dengan tema "SATOES AKOE, 100 LAKOE". Kami warga Malang mengoendang Saoedara-saoedara sekalian di seloeroeh Indonesia oentoek hadir menjaksikan Festival Malang Kembali VIII. Atjara ini meroepakan agenda tahoenan Kota Malang goena memeriahkan hari djadi Kota Malang dengan menampilkan keindahan Kota Malang pada masa lampaoe.Tidak seperti Festival Malang Kembali sebelumnja Atjara ini hanja diadakan 1 hari saja dan Festival Malang Kembali di adakan disepandjang kajoe Tangan( JL Basuki Rahmad) sampai dengan Aloen-Aloen Kota Malang yang sebeloemnja selaloe diadakan di Dl Idjen .Seperti Tahoen - tahoen sebeloemnya festival ini menjadjikan soeasana tempo doeloe dengan stan-stan yang terbuat dari alang2 ataoe biasa diseboet goeboeg dan di waktoe malam hari listrik sepandjang daerah Kajoe Tangan (Dl. Basuki Rahmad) dipadamkan dan diganti dengan temaram lampoe-lampoe minjak, lampoe-lampoe strongking dan lampoe-lampoe obor jang terboeat dari bamboe disepandjang Idjen Straat. Acara Malang Kembali ini meroepakan sematjam miniatoer Pasar Rakjat pada masa lampoe. Aneka djadjananpoen beraneka ragam djenisnja moelai dari es gandoel ( es dengan pegangan pohon padi), dawet, permen glali, serabi, djemblem dan lain-lain. Acara hiboeranpoen tak kalah menarik moelai dari njanjian kerontjong, loedroek,kethoprak, tandak bedhes, campoer sari dan lain-lain. Selain itoe para penggemar barang antik djoega dimandjakan dengan berbagai barang-barang antik jang didjoeal di stan-stan moelai barang antik elektronik (radio taboeng,gramaphon,telephon antik dll), sepeda onthel antik, sepeda motor koeno, perabot-perabot roemahan dari kajoe, Dokoemen-dokoemen Koeno, Boekoe-boekoe Koeno, oeang-oeang koeno dan masih banjak lagi barang antik lainnja jang diperdjoeal belikan di acara Malang Kembali ini. Perloe diketahoei bagi Pengoenjoeng Festival Malang Kembali diwadjibkan memakai pakaian model koeno/batik/pakaian adat /kebaja/pakaian noni-noni belanda dan pengoenjoeng dilarang memakai pakaian jang berbahan Jeans. Bagi para pengoenjoeng jang memiliki Sepeda onthel ataoe sepeda motor koeno ataoe Dokar dapat dibawa ke Acara ini dan dapat dipergoenakan secara hilir moedik mengelilingi Idjen Straat dengan Soeasana Tempo Doeloe jang sesoenggoehnja. Atjara sematjam ini patoet dipertahankan dan diagendakan setiap tahoen karena dengan mengadakan festival sematjam ini dapat meningkatkan pendapatan bagi pedagang-pedagang ketjil ataoe pedagang kaki lima dan sebagai daja tarik wisatawan baik domestik ataoe mantjanegara. Setiap kali diadakan pasti pengoendjoeng atjara ini selaloe membloedak jang rata-rata dikoendjoengi kaoem moeda. Dengan atjara sematjam ini bisa mendjaga kelestarian boedaja bangsa kita jang adi loehoeng karena diatjara ini disoegoehkan berbagai kesenian “Tarian, tembang, Dolanan bahkan djadjanan tempo doeloe jang sekarang tidak ada jang joeal”. Semoga kota-kota lain di Indonesia bisa mentjontoh Atjara sematjam ini sebagai salah satoe tjara oentoek melestarikan keboedajaan kita. Terimakasih Kota Malang semoga ini mendjadi Inspirasi Kota Lain.
INVESTASI BESI TUA
Waktu tidak pernah akan terulang kembali hanya dengan benda-benda pada masanyalah kita dapat bernostalgia dengan waktu yang lampau
Rabu, 23 April 2014
Senin, 09 September 2013
ILMU PENILAIAN BARANG ANTIK
Ilmu Penilaian dapat dikatagorikan sebagai art atau seni yang dalam
penerapan dan penggunaannya adalah seni anggapan atau estimasi / perkiraan atas suatu nilai harta. Dalam Ilmu penilaian
adalah subjektif karena satu penilai
dengan penilai lain pasti memiliki taksiran nilai suatu benda tidak sama persis dan itulah nilai
seni dalam Ilmu penilaian.
Dalam Ilmu Penilaian yang Baku, Suatu barang/benda dikatakan memiliki Nilai
apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Kegunaan (
utility), suatu kemampuan untuk membangkitkan keinginan untuk memiliki benda dimaksud karena diharapkan
dapat memberikan keuntungan / bermanfaat.
2 . Kelangkaan
(scarcity), jumlah atau persediaan yang terbatas.
3 . Permintaan
(demand), adanya kebutuhan akan sesuatu benda / harta / properti.
4. Dapat
dialihkan (transferbility), hak penguasaannya dapat dipindah tangankan kepada
Subjek lain.
5. Dapat
dinyatakan dalam bentuk sejumlah uang atau dibandingkan dengan barang berharga
lainnya yang sepadan .
Prinsip-Prinsip dalam Ilmu penilaian barang antik :
1.
Prinsip
Tertinggi dan Penggunaan terbaik Penggunaan tertinggi dan terbaik atas manfaat barang antic yang dinilai .
2
Prinsip
Penawaran dan Permintaan . Nilai suatu barang antic ditentukan oleh adanya
interaksi antara dua unsur kekuatan
yaitu persediaan dan permintaan yang terjadi di Pasar pada saat
penilaian dilaksanakan.
Metode Pendekatan
Penilaian Barang Antik :
1
Pendekatan
Fungsi Barang Antik.
Barang antic akan bernilai tinggi apabila
barang tersebut fisiknya masih bagus dan dasih berfungsi sebagai mana mestinya.
Barang-barang antic dapat digolongkan
berdasarkan fungsi :
·
Otomotif :
Mobil antic, motor antik
·
Elektronik
: Gramaphon, Radio Tabung, Kipas angin dll
·
Seni : patung, lukisan, Reklame Enamel
·
Aksesoris
Rumah : Lampu, Gebyok, Pintu Meja Kursi dll
·
Mekanik :
Mesin ketik, Mesin Hitung dll
2 Pendekatan
Kondisi Barang Antik.
Nilai Barang antic akan semakin tinggi apabila
barang yang nilai itu masih orisinil atau asli.
3 Pendekatan Usia atau tahun pembuatan
Barang antic memiliki nilai tinggi apabila usia
atau tahun pembuatannya lebih lama
4
Pendekatan
Kelangkaan suatu barang antic.
Barang antic yang semakin langka keberadaannya dipasaran
nilainya lebih tinggi dibandingkan dengan barang antic yang masih banyak
dipasaran.
Demikianlah sedikit informasi
yang dapat saya berikan mengenai ilmu penilaan barang antik. Semoga tulisan saya
ini dapat menjadi inspirasi yang bermanfaat bagi kita semua.
Senin, 03 Juni 2013
Sejarah Pertelevisian Indonesia
Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah stasiun televisi pertama di Indonesia, yang mengudara pada tanggal 24 Agustus 1962. Siaran perdananya menayangkan Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-17 dari Istana Negara Jakarta. Siarannya ini masih berupa hitam putih. TVRI kemudian meliput Asian Games yang diselenggarakan di Jakarta.
Dahulu TVRI pernah menayangkan iklan dalam satu tayangan khusus yang dengan judul acara Mana Suka Siaran Niaga (sehari dua kali). Sejak April tahun 1981 hingga akhir 90-an TVRI tidak diperbolehkan menayangkan iklan, dan akhirnya TVRI kembali menayangkan iklan. Status TVRI saat ini adalah Lembaga Penyiaran Publik. Sebagian biaya operasional TVRI masih ditanggung oleh negara.
TVRI memonopoli siaran televisi di Indonesia sebelum tahun 1989 ketika didirikan televisi swasta pertama RCTI di Jakarta, dan SCTV pada tahun 1990 di Surabaya.
Dahulu TVRI pernah menayangkan iklan dalam satu tayangan khusus yang dengan judul acara Mana Suka Siaran Niaga (sehari dua kali). Sejak April tahun 1981 hingga akhir 90-an TVRI tidak diperbolehkan menayangkan iklan, dan akhirnya TVRI kembali menayangkan iklan. Status TVRI saat ini adalah Lembaga Penyiaran Publik. Sebagian biaya operasional TVRI masih ditanggung oleh negara.
TVRI memonopoli siaran televisi di Indonesia sebelum tahun 1989 ketika didirikan televisi swasta pertama RCTI di Jakarta, dan SCTV pada tahun 1990 di Surabaya.
Pada tahun 1961, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk memasukkan proyek media massa televisi ke dalam proyek pembangunan Asian Games IV di bawah koordinasi urusan proyek Asian Games IV.
Pada tanggal 25 Juli 1961, Menteri Penerangan mengeluarkan SK Menpen No. 20/SK/M/1961 tentang pembentukan Panitia Persiapan Televisi (P2T).
Pada 23 Oktober 1961, Presiden Soekarno yang sedang berada di Wina mengirimkan teleks kepada Menteri Penerangan saat itu, Maladi untuk segera menyiapkan proyek televisi (saat itu waktu persiapan hanya tinggal 10 bulan) dengan jadwal sebagai berikut:
Membangun studio di eks AKPEN di Senayan (TVRI sekarang).
Membangun dua pemancar: 100 watt dan 10 Kw dengan tower 80 meter.
Mempersiapkan software (program dan tenaga).
Pada tanggal 17 Agustus 1962, TVRI mulai mengadakan siaran percobaan dengan acara HUT Proklamasi Kemerdekaan Indonesia XVII dari halaman Istana Merdeka Jakarta, dengan pemancar cadangan berkekuatan 100 watt. Kemudian pada 24 Agustus 1962, TVRI mengudara untuk pertama kalinya dengan acara siaran langsung upacara pembukaan Asian Games IV dari stadion utama Gelora Bung Karno.
Pada tanggal 20 Oktober 1963, dikeluarkan Keppres No. 215/1963 tentang pembentukan Yayasan TVRI dengan Pimpinan Umum Presiden RI.
Pada tahun 1964 mulailah dirintis pembangunan Stasiun Penyiaran Daerah dimulai dengan TVRI Stasiun Yogyakarta, yang secara berturut-turut diikuti dengan Stasiun Medan, Surabaya, Makassar, Manado, Denpasar, dan Samarinda.
Pada tanggal 25 Juli 1961, Menteri Penerangan mengeluarkan SK Menpen No. 20/SK/M/1961 tentang pembentukan Panitia Persiapan Televisi (P2T).
Pada 23 Oktober 1961, Presiden Soekarno yang sedang berada di Wina mengirimkan teleks kepada Menteri Penerangan saat itu, Maladi untuk segera menyiapkan proyek televisi (saat itu waktu persiapan hanya tinggal 10 bulan) dengan jadwal sebagai berikut:
Membangun studio di eks AKPEN di Senayan (TVRI sekarang).
Membangun dua pemancar: 100 watt dan 10 Kw dengan tower 80 meter.
Mempersiapkan software (program dan tenaga).
Pada tanggal 17 Agustus 1962, TVRI mulai mengadakan siaran percobaan dengan acara HUT Proklamasi Kemerdekaan Indonesia XVII dari halaman Istana Merdeka Jakarta, dengan pemancar cadangan berkekuatan 100 watt. Kemudian pada 24 Agustus 1962, TVRI mengudara untuk pertama kalinya dengan acara siaran langsung upacara pembukaan Asian Games IV dari stadion utama Gelora Bung Karno.
Pada tanggal 20 Oktober 1963, dikeluarkan Keppres No. 215/1963 tentang pembentukan Yayasan TVRI dengan Pimpinan Umum Presiden RI.
Pada tahun 1964 mulailah dirintis pembangunan Stasiun Penyiaran Daerah dimulai dengan TVRI Stasiun Yogyakarta, yang secara berturut-turut diikuti dengan Stasiun Medan, Surabaya, Makassar, Manado, Denpasar, dan Samarinda.
Tahun 1974, TVRI diubah menjadi salah satu bagian dari organisasi dan tatakerja Departemen Penerangan, yang diberi status Direktorat, langsung bertanggung-jawab pada Direktur Jendral Radio, TV, dan Film, Departemen Penerangan Republik Indonesia.
Sebagai alat komunikasi Pemerintah, tugas TVRI adalah menyampaikan informasi tentang kebijakan Pemerintah kepada rakyat dan pada waktu yang bersamaan menciptakan two-way traffic (lalu lintas dua jalur) dari rakyat untuk pemerintah selama tidak mendiskreditkan usaha-usaha Pemerintah.
Pada garis besarnya tujuan kebijakan Pemerintah dan program-programnya adalah untuk membangun bangsa dan negara Indonesia yang modern dengan masyarakat yang aman, adil, tertib dan sejahtera, yang bertujuan supaya tiap warga Indonesia mengenyam kesejahteraan lahiriah dan mental spiritual. Semua kebijaksanaan Pemerintah beserta programnya harus dapat diterjemahkan melalui siaran-siaran dari studio-studio TVRI yang berkedudukan di ibukota maupun daerah dengan cepat, tepat dan baik.
Semua pelaksanaan TVRI baik di ibu kota maupun di Daerah harus meletakkan tekanan kerjanya kepada integrasi, supaya TVRI menjadi suatu well-integrated mass media (media massa yang terintegrasikan dengan baik) Pemerintah.
Tahun 1975, dikeluarkan SK Menpen No. 55 Bahan siaran/KEP/Menpen/1975, TVRI memiliki status ganda yaitu selain sebagai Yayasan Televisi RI juga sebagai Direktorat Televisi, sedang manajemen yang diterapkan yaitu manajemen perkantoran/birokrasi.(Wikipedia.com)
Sebagai alat komunikasi Pemerintah, tugas TVRI adalah menyampaikan informasi tentang kebijakan Pemerintah kepada rakyat dan pada waktu yang bersamaan menciptakan two-way traffic (lalu lintas dua jalur) dari rakyat untuk pemerintah selama tidak mendiskreditkan usaha-usaha Pemerintah.
Pada garis besarnya tujuan kebijakan Pemerintah dan program-programnya adalah untuk membangun bangsa dan negara Indonesia yang modern dengan masyarakat yang aman, adil, tertib dan sejahtera, yang bertujuan supaya tiap warga Indonesia mengenyam kesejahteraan lahiriah dan mental spiritual. Semua kebijaksanaan Pemerintah beserta programnya harus dapat diterjemahkan melalui siaran-siaran dari studio-studio TVRI yang berkedudukan di ibukota maupun daerah dengan cepat, tepat dan baik.
Semua pelaksanaan TVRI baik di ibu kota maupun di Daerah harus meletakkan tekanan kerjanya kepada integrasi, supaya TVRI menjadi suatu well-integrated mass media (media massa yang terintegrasikan dengan baik) Pemerintah.
Tahun 1975, dikeluarkan SK Menpen No. 55 Bahan siaran/KEP/Menpen/1975, TVRI memiliki status ganda yaitu selain sebagai Yayasan Televisi RI juga sebagai Direktorat Televisi, sedang manajemen yang diterapkan yaitu manajemen perkantoran/birokrasi.(Wikipedia.com)
Selasa, 23 April 2013
Berburu Minthi “Yamaha U50”
YAMAHA, nama tersebut
diambil dari nama pendiri pertamanya “Torakusu Yamaha”. Karena kesukaannya pada musik, Torakusu
Yamaha mendirikan perusahaan Yamaha Corp pada tahun 1887 dan dikenal sebagai pembuat Orgen pertama di jepang
dengan logo garpu tala. Dalam waktu singkat Yamaha dikenal sebagai pembuat
berbagai instrumen musik terbesar di dunia. Tahun 1955 disaat perang telah
berakhir, Torakusu Yamaha kembali membangun pabrik pembuat alat musik dibawah
bendera NIPPON GAKKI di daerah Hamamatsu, yang merupakan pusat sepeda motor di
Jepang, termasuk juga motor Suzuki dan Honda yang berasal dari kota jepang. Produksi
pertama Yamaha Motor Corp adalah single cylinder 2 stroke 125cc, dimana hasil
copy dari DKW 125cc yang berasal dari pabrikan Jerman (Bantam). Sepeda motor
ini diberi nama YA1 alias Atakombo dalam bahasa kanji yang berarti Red Dragon
Fly (Capung merah). Nama ini diambil dari nama pesawat tempur Jepang. Saat itu
motor Yamaha berwarna merah sehingga terlihat beda dengan motor-motor lain yang
semuanya berwarna hitam. Produksi pertama Yamaha Motor Corp cukup sukses.
Berikutnya Yamaha Motor Corp menggunakan engine 175cc. Pada tahun 1957 Yamaha
Motor Corp memproduksi motor twin cylinder YDI yang sanggup mengeluarkan power
20 bHP.. dan memenangkan race Mount Asama di Jepang. Produksi motor ini sekitar
15.811 bikez namun jumlah ini masih dibawah produksi Honda dan Suzuki. Pada
tahun 1966 Yamaha mulai mengembangkan sayapnya dengan membuka pabrik diluar
negara Jepang, Thailand. Yamaha mulai melewati Suzuki dalam hal produksi motor,
dimana pada tahun 1967 telah mencapai 406 ribu unit motor. Jumlah ini melewati
saingan terdekatnya Suzuki dengan selisih sekitar 4 rebu unit. Pada Tahun 1970,
jumlah type product yang ditawarkan Yamaha mencapai 20 jenis, mulai dari 50cc
sampai dengan 350cc. Selain itu Yamaha juga menyadari potensi 2 stroke masih
terbuka lebar sehingga Yamaha memproduksi sekitar 574 ribu engines dan 60%
diantaranya untuk di ekspor. Dan ditahun yang sama juga, Yamaha mulai bermain
di 4 stroke dengan mengeluarkan motor XS1 650cc vertical twin dimana megadopsi
dari Triumph Twin. Motor ini sanggup mengeluarkan power sebesar 50HP pada
7200RPM dan torsi maksimum sebesar 52Nm pada 6000RPM. Tidak hanya itu pada
tahun yang sama Yamaha membuat YR 5, ini motor pertama yang terkenal ringan dan
relatif terjangkau harganya dibanding
motor2 dikelasnya saat itu. Itulah sekilas tentang sejarah Motor Yamaha. Motor
Yamaha U50 atau lebih dikenal dikalangan para kolektor Yamaha Minthi adalah salah satu sepeda motor yang aku cari
selama setahun lebih baru menemukan motor ini. motor ini adalah salah satu
motor Yamaha yang paling dicari Penggemar Motor Klasik karena modelnya yang
klasik dan langka keberadaannya. Langka karena motor ini boleh dibilang limited
Edition pada masanya. Sebenarnya aku
sudah setahun lebih mencari motor ini
tapi belum berhasil mendapatkannya. Pada suatu hari aku tanpa sengaja bertemu
dengan teman yang juga hoby barang antik dan dia bercerita bahwa di Wilayah Blimbing Kota malang ada seseorang yang memiliki Yamaha U50 mau
dijual, tanpa pikir panjang aku mengajak temen tadi untuk melihat motor
tersebut setelah aku melihat sendiri
motor tersebut aku cocok karena aksesoris dan kelengkapannya masih banyak yang
orisinil akhirnya proses jual belipun terjadi dan motor tersebut menjadi penghuni baru di Museumku. Motor yamaha U 50
sesuai dengan namanya berkapasitas mesin 49cc, dengan spesifikasi :
Pemindahan : 49 cm ³
Mesin : 2 langkah
Pengapian : poin Breaker
Transmisi : 3-speed dengan kopling
semi-otomatis
Sistem
bahan bakar : Karburator
Top
Speed : 60 km / jam (50 mph)
Listrik : 6 Volt
Senin, 22 Oktober 2012
Zundapp Kopling dan Mobylette Motor Matik Generasi Pertama
Motor antik Zundap Kopling dan mobylette
adalah motor dengan kapasitas kurang dari 50cc atau lebih dikenal dengan
istilah Bromfiet. Motor ini buatan
sekitar tahun 50an, keunikan dari motor mopet ini adalah ada pedalnya yang berfungsi untuk diboseh apabila bensin
habis. Sebuah konsep motor yang perlu dikembangkan sekarang. Mungkin konsep
boseh ala sepeda dan tenaga mesin saat
ini yang mengadopsi adalah Sepeda motor listrik buatan china. Jadi Motor bisa
berfungsi sebagai sepeda juga. Motor Zundapp kopling dan
mobylette untuk menjalankan, setelah mesin dihidupkan motor ini dengan hanya
digas aja tanpa ada presnelingnya sehingga seperti motor-motor matik sekarang. Mungkin motor
matik sekarang terinspirasi oleh motor tersebut dengan beberapa penyempurnaan
teknologinya. Sungguh motor antik banyak memberikan inspirasi bagi para
pendesain motor zaman sekarang. Semoga
suatu saat dengan menggunakan konsep motor yang ramah lingkungan dengan
mengeluarkan motor bermesin yang ada pancalannya sehinggu berfungsi ganda selain
sebagai motor juga sebagai sepeda. Ternyata motor antik
memiliki teknologi yang mengagumkan
..................Motor antik aja mengispirasi para ilmuan di dunia
otomotif......bagaimana dengan anda????????????????
Zundapp Kopling Si Kecil Yang Langka
Zundapp Kopling atau Zundapp combinette 404 merupakan motor
buatan jerman tahun 50an. Bagi kalangan penggemar motor antik Zundap combinette
404 ini lebih terkenal dengan nama Zundapp kopling. Dinamakan seperti ini
karena cara menggunaan motor ini cukup
unik yaitu dengan cara melepas koplingnya jika mau menggunakan motor dan
menekan koplingnya untuk memberhentikannya. Zundapp Koplingku ini buatan tahun 1954 masih
cukup terawat dan catnya masih orisinil. Zundapp jenis ini cukup langka karena
boleh dibilang zaman dulu barang ini masuk di Indonesia bisa dihitung dengan
jari atau barang Limited Edition. Motor ini memiliki fungsi ganda selain
sebagai motor juga dapat berfungsi sebagai sepeda. Memurutku motor Zundapp
Kopling merupakan motor generasi pertama motor matic karena motor ini
mengoperasikannya tanpa memindahlan gigi presneling hanya mengegas dan menekan
kopling atau melepas koplingnya. Dengan model yang kecil seperti sepeda
onthel memungkinkan orang untuk memboseh
motor ini tanpa menanggung beban yang terlalu berat. Sebuah Motor yang layak untuk dikoleksi dan belum
tentu dinegara asalnya yaitu Jerman motor ini masih ada yang berlalu lalang
dijalanan.
Jumat, 21 September 2012
Legalkan Motor Antik Sebagai Benda Cagar Budaya
Sejarah masuknya motor di Indonesia adalah seorang
berkebangsaan Inggris bernama John C. Potter pada tahun 1893. Sehari-hari
J.C. Potter bekerja sebagai Masinis Pertama di pabrik gula Oemboel
(baca: Umbul) Probolinggo, Jawa Timur.
J.C. Potter juga dikenal sebagai penjual mobil yang mendapat kepercayaan
Sunan Solo untuk mengurusi pengiriman mobil pertamanya dari Eropa. Sepeda motor itu tiba pada tahun 1893, satu
tahun sebelum mobil pertama milik Sunan Solo (merk Benz tipe Carl Benz) tiba di
Indonesia. Hal itu menjadikan J.C.
Potter sebagai orang pertama di Indonesia yang menggunakan kendaraan
bermotor. Selain itu, ada hal yang menarik
apabila kita mengamati tahun kedatangan sepeda motor tersebut. Untuk diketahui, sepeda motor pertama di dunia
(Reitwagen) lahir di Jerman pada 1885 oleh Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach
tetapi belum dijual untuk umum. Tahun
1893, sepeda motor pertama yang dijual untuk umum dibuat oleh pabrik sepeda
motor Hildebrand und Wolfmüller di Muenchen, Jerman. Sepeda motor ini pertama kali masuk ke
Amerika Serikat pada tahun 1895 ketika seorang pemain sirkus asal Perancis
membawanya ke New York. Jadi, meski
yang membawanya bukan orang pribumi Indonesia, tetapi sebuah hal yang luar
biasa ketika sepeda motor komersial pertama di dunia ternyata langsung dikirim
ke Indonesia pada tahun pertama pembuatannya.
Terlebih lagi, baru dua tahun kemudian sepeda motor komersial pertama
tersebut masuk Amerika Serikat. Jadi,
sepeda motor yang pertama kali masuk Indonesia merupakan sepeda motor pertama
di dunia juga. Sepeda motor ini
tidak menggunakan rantai dan roda belakang digerakkan langsung oleh kruk as
(crankshaft). Meski berusia ratusan
tahun, ternyata motor komersial pertama di dunia ini sudah mengusung teknologi
yang sampai saat ini masih dipakai diantaranya adalah twin-silinder horizontal,
4 valve, berpendingin air, dan berkapasitas mesin besar yaitu 1.500 cc dengan
bahan bakar bensin atau nafta. Namun,
meski bermesin besar tetapi tenaga kuda yang dihasilkan hanya 2,5HP saja pada
240rpm. Selain itu, sepeda motor ini
belum menggunakan persneling, belum menggunakan magnet, belum menggunakan aki
(accu), belum menggunakan koil, dan belum menggunakan kabel listrik. Diperlukan waktu sekitar 20 menit untuk
menghidupkan dan mestabilkan mesinnya.
Pada tahun 1932, sepeda motor ini ditemukan dalam keadaan rusak di
garasi di kediaman John C Potter.
Sepeda motor itu teronggok selama 40 tahun di pojokan garasi dalam
keadaan tidak terawat dan berkarat.
Atas bantuan montir-montir marinir di Surabaya, sepeda motor milik John
C Potter itu direstorasi (diperbaiki seperti semula) dan disimpan di kantor
redaksi mingguan De Motor. Kemudian
sepeda motor antik itu diboyong ke Museum Lalu Lintas (Museum Polisi) di
Surabaya yang kemudian pada tahun 1934 disumbangkan ke Museum Negeri Mpu
Tantular di Sidoarjo dengan nomer inventaris 10.81 kategori IPTEK namun
memberikan deskripsi yang berbeda, yaitu sebagai sepeda motor uap merk Daimler (
Motorlama.com). Itulah sekilas sejarah masuknya sepeda motor di Indonesia. Setelah masa penjajahan Belanda dan Jepang meninggalkan banyak harta karun “ Motor dan Mobil Antik” banyak
motor seperti harley davidson, Norton, DKW, BMW, BSA dan masih banyak lagi
merk-merk terkenal pada masanya. Motor-motor tersebut ditinggalkan begitu saja
oleh penjajah dan kepemilikan motor itu beralih ke penduduk indonesia untuk
digunakan mempertahan kemerdekaan di era tahun
45. Setelah berjalannya waktu ada motor-motor yang sudah rusak atau tak layak
jalan dimusnahkan / dijadikan besi tua
(sungguh sayang sekali) dan lainya dirawat oleh sedikit orang yang
peduli terhadap saksi sejarah ini. Dunia
mengakui bahwa di Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki populasi
motor BSA terbanyak di dunia selain negara asalnya Inggris. Daerah terbanyak
populasi motor BSA di Indonesia adalah Pematang Siantar Sumatra utara. Disana
dikenal diseluruh dunia dengan Bentornya alisan Becak Motor yang rata-rata
memakai motor BSA dengan Seispannya sebagai tempat penumpangnya. Semoga
Pemerintah daerah Pematang Siantar jeli melihat Peluang ini dengan memanfaatkan
Bentor-Bentor itu sebagai salah satu
media untuk menarik Wisatawan berkunjung disana atau minimal sebagai trade mark Kota Pematang siantar ( kalo dengar
pematang siantar pasti ingat Bentor BSA). Saat ini masih
banyak motor-motor antik peninggalan par
a pejuang kita, karena motor bekas
penjajah maka banyak motor tersebut tidak memiliki dokumen-dokumen kepemilikan
sehingga legalitasnya dipertanyakan. Dengan umur motor yang sudah diatas 50 tahun sehingga
motor ini bisa dikategorikan sebagai Benda Cagar Budaya yang harus dilindungi
dan dilestarikan. Terkait dengan itu
maka sudah seharusnya motor-motor antik itu dilegalkan oleh pemerintah dengan diterbitkannya semacam surat
keterangan dari pihak yang berwenang sehingga memiliki kekuatan hukum /legal. Semoga Pemerintah
Kita Peduli akan keberadaan Motor Antik Di Indonesia dengan melegalkan dan
membebaskan Pajak Kendaraan Bermotor Bagi Motor-Motor Antik Di Indonesia.
Kapankah Impian para pecinta motor antik ini terwujud???? Hanya Waktu Yang dapat menjawabnya…………………….
Langganan:
Postingan (Atom)