Rabu, 23 April 2014

Festival Malang Kembali VIII



Pada Tanggal 02 Mei 2014 Pemerintah Kota Malang mengadakan atjara tahoenan Festival Malang Kembali VIII ataoe Malang Tempo Doeloe VIII dengan tema "SATOES AKOE, 100 LAKOE". Kami warga Malang mengoendang Saoedara-saoedara sekalian di seloeroeh Indonesia oentoek hadir menjaksikan Festival Malang Kembali VIII. Atjara ini meroepakan agenda tahoenan Kota Malang goena memeriahkan hari djadi Kota Malang dengan menampilkan keindahan Kota Malang pada masa lampaoe.Tidak seperti Festival Malang Kembali sebelumnja Atjara ini hanja diadakan 1 hari saja dan Festival Malang Kembali di adakan disepandjang kajoe Tangan( JL Basuki Rahmad) sampai  dengan Aloen-Aloen Kota Malang  yang sebeloemnja selaloe diadakan di Dl Idjen .Seperti Tahoen - tahoen sebeloemnya festival ini menjadjikan soeasana tempo doeloe dengan stan-stan yang terbuat dari alang2 ataoe biasa diseboet goeboeg dan di waktoe malam hari listrik sepandjang daerah Kajoe Tangan (Dl. Basuki Rahmad) dipadamkan dan diganti dengan temaram lampoe-lampoe minjak, lampoe-lampoe strongking dan lampoe-lampoe obor jang terboeat dari bamboe disepandjang Idjen Straat. Acara Malang Kembali ini meroepakan sematjam miniatoer Pasar Rakjat pada masa lampoe. Aneka djadjananpoen beraneka ragam djenisnja moelai dari es gandoel ( es dengan pegangan pohon padi), dawet, permen glali, serabi, djemblem dan lain-lain. Acara hiboeranpoen tak kalah menarik moelai dari njanjian kerontjong, loedroek,kethoprak, tandak bedhes, campoer sari dan lain-lain. Selain itoe para penggemar barang antik djoega dimandjakan dengan berbagai barang-barang antik jang didjoeal di stan-stan moelai barang antik elektronik (radio taboeng,gramaphon,telephon antik dll), sepeda onthel antik, sepeda motor koeno, perabot-perabot roemahan dari kajoe, Dokoemen-dokoemen Koeno, Boekoe-boekoe Koeno, oeang-oeang koeno dan masih banjak lagi barang antik lainnja jang diperdjoeal belikan di acara Malang Kembali ini. Perloe diketahoei bagi Pengoenjoeng Festival Malang Kembali diwadjibkan memakai pakaian model koeno/batik/pakaian adat /kebaja/pakaian noni-noni belanda dan pengoenjoeng dilarang memakai pakaian jang berbahan Jeans. Bagi para pengoenjoeng jang memiliki Sepeda onthel ataoe sepeda motor koeno ataoe Dokar dapat dibawa ke Acara ini dan dapat dipergoenakan secara hilir moedik mengelilingi Idjen Straat dengan Soeasana Tempo Doeloe jang sesoenggoehnja. Atjara sematjam ini patoet dipertahankan dan diagendakan setiap tahoen karena dengan mengadakan festival sematjam ini dapat meningkatkan pendapatan  bagi pedagang-pedagang ketjil ataoe pedagang kaki lima dan sebagai daja tarik wisatawan baik domestik  ataoe  mantjanegara. Setiap kali diadakan pasti pengoendjoeng atjara ini selaloe membloedak jang rata-rata dikoendjoengi kaoem moeda. Dengan atjara sematjam ini bisa mendjaga kelestarian boedaja bangsa kita jang adi loehoeng karena diatjara ini disoegoehkan berbagai kesenian “Tarian, tembang, Dolanan bahkan djadjanan tempo doeloe  jang sekarang tidak ada jang joeal”.  Semoga kota-kota lain di Indonesia bisa mentjontoh Atjara sematjam ini  sebagai salah satoe tjara oentoek melestarikan keboedajaan kita. Terimakasih Kota Malang semoga ini mendjadi Inspirasi Kota Lain.

Senin, 09 September 2013

ILMU PENILAIAN BARANG ANTIK


Ilmu Penilaian dapat  dikatagorikan sebagai art atau seni yang dalam penerapan dan penggunaannya adalah seni anggapan atau estimasi / perkiraan  atas suatu nilai harta. Dalam Ilmu penilaian adalah subjektif karena  satu penilai dengan penilai lain pasti memiliki taksiran nilai  suatu benda tidak sama persis dan itulah nilai seni dalam Ilmu penilaian.
Dalam Ilmu Penilaian yang Baku, Suatu barang/benda dikatakan memiliki  Nilai   apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.     Kegunaan ( utility), suatu kemampuan untuk membangkitkan keinginan untuk  memiliki benda dimaksud karena diharapkan dapat memberikan keuntungan / bermanfaat.
2 .    Kelangkaan (scarcity), jumlah atau persediaan yang terbatas.
3 .    Permintaan (demand), adanya kebutuhan akan sesuatu benda / harta / properti.
  4.     Dapat dialihkan (transferbility), hak penguasaannya dapat dipindah tangankan kepada Subjek lain.
5.     Dapat dinyatakan dalam bentuk sejumlah uang atau dibandingkan dengan barang berharga lainnya yang sepadan .

Prinsip-Prinsip dalam Ilmu penilaian barang antik :
1.       Prinsip Tertinggi dan Penggunaan terbaik Penggunaan tertinggi dan terbaik atas manfaat  barang antic yang dinilai .
2       Prinsip Penawaran dan Permintaan . Nilai suatu barang antic ditentukan oleh adanya interaksi antara dua unsur kekuatan  yaitu persediaan dan permintaan yang terjadi di Pasar pada saat penilaian dilaksanakan.

Metode Pendekatan Penilaian Barang Antik :
1       Pendekatan Fungsi Barang Antik.
Barang antic akan bernilai tinggi apabila barang tersebut fisiknya masih bagus dan dasih berfungsi sebagai mana mestinya.
Barang-barang antic dapat digolongkan berdasarkan fungsi :
·         Otomotif : Mobil antic, motor antik
·         Elektronik : Gramaphon, Radio Tabung, Kipas angin dll
·         Seni :  patung, lukisan, Reklame Enamel
·         Aksesoris Rumah : Lampu, Gebyok, Pintu Meja Kursi dll
·         Mekanik : Mesin ketik, Mesin Hitung dll
2       Pendekatan Kondisi Barang Antik.
Nilai Barang antic akan semakin tinggi apabila barang yang nilai itu masih orisinil atau asli.
3       Pendekatan  Usia atau tahun pembuatan
Barang antic memiliki nilai tinggi apabila usia atau tahun pembuatannya lebih lama
4       Pendekatan Kelangkaan  suatu barang antic.
Barang antic yang semakin langka keberadaannya dipasaran nilainya lebih tinggi dibandingkan dengan barang antic yang masih banyak dipasaran.


 Demikianlah sedikit informasi yang dapat saya berikan mengenai ilmu penilaan barang antik. Semoga tulisan saya ini dapat menjadi inspirasi yang bermanfaat bagi kita semua.

Senin, 03 Juni 2013

Sejarah Pertelevisian Indonesia



Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah stasiun televisi pertama di Indonesia, yang mengudara pada tanggal 24 Agustus 1962. Siaran perdananya menayangkan Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-17 dari Istana Negara Jakarta. Siarannya ini masih berupa hitam putih. TVRI kemudian meliput Asian Games yang diselenggarakan di Jakarta.
Dahulu TVRI pernah menayangkan iklan dalam satu tayangan khusus yang dengan judul acara Mana Suka Siaran Niaga (sehari dua kali). Sejak April tahun 1981 hingga akhir 90-an TVRI tidak diperbolehkan menayangkan iklan, dan akhirnya TVRI kembali menayangkan iklan. Status TVRI saat ini adalah Lembaga Penyiaran Publik. Sebagian biaya operasional TVRI masih ditanggung oleh negara.
TVRI memonopoli siaran televisi di Indonesia sebelum tahun 1989 ketika didirikan televisi swasta pertama RCTI di Jakarta, dan SCTV pada tahun 1990 di Surabaya.
Pada tahun 1961, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk memasukkan proyek media massa televisi ke dalam proyek pembangunan Asian Games IV di bawah koordinasi urusan proyek Asian Games IV.
Pada tanggal 25 Juli 1961, Menteri Penerangan mengeluarkan SK Menpen No. 20/SK/M/1961 tentang pembentukan Panitia Persiapan Televisi (P2T).
Pada 23 Oktober 1961, Presiden Soekarno yang sedang berada di Wina mengirimkan teleks kepada Menteri Penerangan saat itu, Maladi untuk segera menyiapkan proyek televisi (saat itu waktu persiapan hanya tinggal 10 bulan) dengan jadwal sebagai berikut:
Membangun studio di eks AKPEN di Senayan (TVRI sekarang).
Membangun dua pemancar: 100 watt dan 10 Kw dengan tower 80 meter.
Mempersiapkan software (program dan tenaga).
Pada tanggal 17 Agustus 1962, TVRI mulai mengadakan siaran percobaan dengan acara HUT Proklamasi Kemerdekaan Indonesia XVII dari halaman Istana Merdeka Jakarta, dengan pemancar cadangan berkekuatan 100 watt. Kemudian pada 24 Agustus 1962, TVRI mengudara untuk pertama kalinya dengan acara siaran langsung upacara pembukaan Asian Games IV dari stadion utama Gelora Bung Karno.
Pada tanggal 20 Oktober 1963, dikeluarkan Keppres No. 215/1963 tentang pembentukan Yayasan TVRI dengan Pimpinan Umum Presiden RI.
Pada tahun 1964 mulailah dirintis pembangunan Stasiun Penyiaran Daerah dimulai dengan TVRI Stasiun Yogyakarta, yang secara berturut-turut diikuti dengan Stasiun Medan, Surabaya, Makassar, Manado, Denpasar, dan Samarinda.
Tahun 1974, TVRI diubah menjadi salah satu bagian dari organisasi dan tatakerja Departemen Penerangan, yang diberi status Direktorat, langsung bertanggung-jawab pada Direktur Jendral Radio, TV, dan Film, Departemen Penerangan Republik Indonesia.
Sebagai alat komunikasi Pemerintah, tugas TVRI adalah menyampaikan informasi tentang kebijakan Pemerintah kepada rakyat dan pada waktu yang bersamaan menciptakan two-way traffic (lalu lintas dua jalur) dari rakyat untuk pemerintah selama tidak mendiskreditkan usaha-usaha Pemerintah.
Pada garis besarnya tujuan kebijakan Pemerintah dan program-programnya adalah untuk membangun bangsa dan negara Indonesia yang modern dengan masyarakat yang aman, adil, tertib dan sejahtera, yang bertujuan supaya tiap warga Indonesia mengenyam kesejahteraan lahiriah dan mental spiritual. Semua kebijaksanaan Pemerintah beserta programnya harus dapat diterjemahkan melalui siaran-siaran dari studio-studio TVRI yang berkedudukan di ibukota maupun daerah dengan cepat, tepat dan baik.
Semua pelaksanaan TVRI baik di ibu kota maupun di Daerah harus meletakkan tekanan kerjanya kepada integrasi, supaya TVRI menjadi suatu well-integrated mass media (media massa yang terintegrasikan dengan baik) Pemerintah.
Tahun 1975, dikeluarkan SK Menpen No. 55 Bahan siaran/KEP/Menpen/1975, TVRI memiliki status ganda yaitu selain sebagai Yayasan Televisi RI juga sebagai Direktorat Televisi, sedang manajemen yang diterapkan yaitu manajemen perkantoran/birokrasi.(Wikipedia.com)

Selasa, 23 April 2013

Berburu Minthi “Yamaha U50”





YAMAHA, nama tersebut diambil dari nama pendiri pertamanya “Torakusu Yamaha”. Karena kesukaannya pada musik, Torakusu Yamaha mendirikan perusahaan Yamaha Corp pada tahun 1887 dan dikenal sebagai pembuat Orgen pertama di jepang dengan logo garpu tala. Dalam waktu singkat Yamaha dikenal sebagai pembuat berbagai instrumen musik terbesar di dunia. Tahun 1955 disaat perang telah berakhir, Torakusu Yamaha kembali membangun pabrik pembuat alat musik dibawah bendera NIPPON GAKKI di daerah Hamamatsu, yang merupakan pusat sepeda motor di Jepang, termasuk juga motor Suzuki dan Honda yang berasal dari kota jepang. Produksi pertama Yamaha Motor Corp adalah single cylinder 2 stroke 125cc, dimana hasil copy dari DKW 125cc yang berasal dari pabrikan Jerman (Bantam). Sepeda motor ini diberi nama YA1 alias Atakombo dalam bahasa kanji yang berarti Red Dragon Fly (Capung merah). Nama ini diambil dari nama pesawat tempur Jepang. Saat itu motor Yamaha berwarna merah sehingga terlihat beda dengan motor-motor lain yang semuanya berwarna hitam. Produksi pertama Yamaha Motor Corp cukup sukses. Berikutnya Yamaha Motor Corp menggunakan engine 175cc. Pada tahun 1957 Yamaha Motor Corp memproduksi motor twin cylinder YDI yang sanggup mengeluarkan power 20 bHP.. dan memenangkan race Mount Asama di Jepang. Produksi motor ini sekitar 15.811 bikez namun jumlah ini masih dibawah produksi Honda dan Suzuki. Pada tahun 1966 Yamaha mulai mengembangkan sayapnya dengan membuka pabrik diluar negara Jepang, Thailand. Yamaha mulai melewati Suzuki dalam hal produksi motor, dimana pada tahun 1967 telah mencapai 406 ribu unit motor. Jumlah ini melewati saingan terdekatnya Suzuki dengan selisih sekitar 4 rebu unit. Pada Tahun 1970, jumlah type product yang ditawarkan Yamaha mencapai 20 jenis, mulai dari 50cc sampai dengan 350cc. Selain itu Yamaha juga menyadari potensi 2 stroke masih terbuka lebar sehingga Yamaha memproduksi sekitar 574 ribu engines dan 60% diantaranya untuk di ekspor. Dan ditahun yang sama juga, Yamaha mulai bermain di 4 stroke dengan mengeluarkan motor XS1 650cc vertical twin dimana megadopsi dari Triumph Twin. Motor ini sanggup mengeluarkan power sebesar 50HP pada 7200RPM dan torsi maksimum sebesar 52Nm pada 6000RPM. Tidak hanya itu pada tahun yang sama Yamaha membuat YR 5, ini motor pertama yang terkenal ringan dan relatif terjangkau harganya  dibanding motor2 dikelasnya saat itu. Itulah sekilas tentang sejarah Motor Yamaha. Motor Yamaha U50 atau lebih dikenal dikalangan para kolektor Yamaha Minthi  adalah salah satu sepeda motor yang aku cari selama setahun lebih baru menemukan motor ini. motor ini adalah salah satu motor Yamaha yang paling dicari Penggemar Motor Klasik karena modelnya yang klasik dan langka keberadaannya. Langka karena motor ini boleh dibilang limited  Edition pada masanya. Sebenarnya aku sudah setahun lebih  mencari motor ini tapi belum berhasil mendapatkannya. Pada suatu hari aku tanpa sengaja bertemu dengan teman yang juga hoby barang antik dan dia bercerita bahwa  di Wilayah Blimbing Kota malang  ada seseorang yang memiliki Yamaha U50 mau dijual, tanpa pikir panjang aku mengajak temen tadi untuk melihat motor tersebut  setelah aku melihat sendiri motor tersebut aku cocok karena aksesoris dan kelengkapannya masih banyak yang orisinil akhirnya proses jual belipun terjadi dan motor tersebut menjadi  penghuni baru di Museumku. Motor yamaha U 50 sesuai dengan namanya berkapasitas mesin 49cc, dengan spesifikasi :
Pemindahan              : 49 cm ³
Mesin                        : 2  langkah
Pengapian                 : poin Breaker
Transmisi                  : 3-speed dengan kopling semi-otomatis
Sistem bahan bakar  : Karburator
Top Speed                  : 60 km / jam (50 mph)
Listrik                        : 6 Volt

Senin, 22 Oktober 2012

Zundapp Kopling dan Mobylette Motor Matik Generasi Pertama



Motor antik Zundap Kopling dan mobylette adalah motor dengan kapasitas kurang dari 50cc atau lebih dikenal dengan istilah Bromfiet. Motor ini buatan sekitar tahun 50an, keunikan dari motor mopet ini adalah ada pedalnya  yang berfungsi untuk diboseh apabila bensin habis. Sebuah konsep motor yang perlu dikembangkan sekarang. Mungkin konsep boseh ala sepeda  dan tenaga mesin saat ini yang mengadopsi adalah Sepeda motor listrik buatan china. Jadi Motor bisa berfungsi  sebagai sepeda juga. Motor Zundapp kopling dan mobylette untuk menjalankan, setelah mesin dihidupkan motor ini dengan hanya digas aja tanpa ada presnelingnya sehingga seperti motor-motor matik sekarang. Mungkin motor matik sekarang terinspirasi oleh motor tersebut dengan beberapa penyempurnaan teknologinya. Sungguh motor antik banyak memberikan inspirasi bagi para pendesain motor zaman sekarang. Semoga suatu saat dengan menggunakan konsep motor yang ramah lingkungan dengan mengeluarkan motor bermesin yang ada pancalannya sehinggu berfungsi ganda selain sebagai motor juga sebagai sepeda. Ternyata motor antik memiliki teknologi  yang mengagumkan ..................Motor antik aja mengispirasi para ilmuan di dunia otomotif......bagaimana dengan anda????????????????


Zundapp Kopling Si Kecil Yang Langka




Zundapp  Kopling atau Zundapp combinette 404 merupakan motor buatan jerman tahun 50an. Bagi kalangan penggemar motor antik Zundap combinette 404 ini lebih terkenal dengan nama Zundapp kopling. Dinamakan seperti ini karena  cara menggunaan motor ini cukup unik yaitu dengan cara melepas koplingnya jika mau menggunakan motor dan menekan koplingnya untuk memberhentikannya.  Zundapp Koplingku ini buatan tahun 1954 masih cukup terawat dan catnya masih orisinil. Zundapp jenis ini cukup langka karena boleh dibilang zaman dulu barang ini masuk di Indonesia bisa dihitung dengan jari atau barang Limited Edition. Motor ini memiliki fungsi ganda selain sebagai motor juga dapat berfungsi sebagai sepeda. Memurutku motor Zundapp Kopling merupakan motor generasi pertama motor matic karena motor ini mengoperasikannya tanpa memindahlan gigi presneling hanya mengegas dan menekan kopling atau melepas koplingnya. Dengan model yang kecil seperti sepeda onthel  memungkinkan orang untuk memboseh motor ini tanpa menanggung beban yang terlalu berat. Sebuah  Motor yang layak untuk dikoleksi dan belum tentu dinegara asalnya yaitu Jerman motor ini masih ada yang berlalu lalang dijalanan.

Jumat, 21 September 2012

Legalkan Motor Antik Sebagai Benda Cagar Budaya



Sejarah masuknya motor di Indonesia  adalah seorang berkebangsaan Inggris bernama John C. Potter pada tahun 1893.    Sehari-hari  J.C. Potter bekerja sebagai Masinis Pertama di pabrik gula Oemboel (baca: Umbul) Probolinggo, Jawa Timur.   J.C. Potter juga dikenal sebagai penjual mobil yang mendapat kepercayaan Sunan Solo untuk mengurusi pengiriman mobil pertamanya dari Eropa. Sepeda motor itu tiba pada tahun 1893, satu tahun sebelum mobil pertama milik Sunan Solo (merk Benz tipe Carl Benz) tiba di Indonesia.  Hal itu menjadikan J.C. Potter sebagai orang pertama di Indonesia yang menggunakan kendaraan bermotor.   Selain itu, ada hal yang menarik apabila kita mengamati tahun kedatangan sepeda motor tersebut. Untuk diketahui, sepeda motor pertama di dunia (Reitwagen) lahir di Jerman pada 1885 oleh Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach tetapi belum dijual untuk umum.   Tahun 1893, sepeda motor pertama yang dijual untuk umum dibuat oleh pabrik sepeda motor Hildebrand und Wolfmüller di Muenchen, Jerman.  Sepeda motor ini pertama kali masuk ke Amerika Serikat pada tahun 1895 ketika seorang pemain sirkus asal Perancis membawanya ke New York.   Jadi, meski yang membawanya bukan orang pribumi Indonesia, tetapi sebuah hal yang luar biasa ketika sepeda motor komersial pertama di dunia ternyata langsung dikirim ke Indonesia pada tahun pertama pembuatannya.   Terlebih lagi, baru dua tahun kemudian sepeda motor komersial pertama tersebut masuk Amerika Serikat.   Jadi, sepeda motor yang pertama kali masuk Indonesia merupakan sepeda motor pertama di dunia juga. Sepeda motor ini tidak menggunakan rantai dan roda belakang digerakkan langsung oleh kruk as (crankshaft).   Meski berusia ratusan tahun, ternyata motor komersial pertama di dunia ini sudah mengusung teknologi yang sampai saat ini masih dipakai diantaranya adalah twin-silinder horizontal, 4 valve, berpendingin air, dan berkapasitas mesin besar yaitu 1.500 cc dengan bahan bakar bensin atau nafta.  Namun, meski bermesin besar tetapi tenaga kuda yang dihasilkan hanya 2,5HP saja pada 240rpm.  Selain itu, sepeda motor ini belum menggunakan persneling, belum menggunakan magnet, belum menggunakan aki (accu), belum menggunakan koil, dan belum menggunakan kabel listrik.   Diperlukan waktu sekitar 20 menit untuk menghidupkan dan mestabilkan mesinnya.  Pada tahun 1932, sepeda motor ini ditemukan dalam keadaan rusak di garasi di kediaman John C Potter.   Sepeda motor itu teronggok selama 40 tahun di pojokan garasi dalam keadaan tidak terawat dan berkarat.   Atas bantuan montir-montir marinir di Surabaya, sepeda motor milik John C Potter itu direstorasi (diperbaiki seperti semula) dan disimpan di kantor redaksi mingguan De Motor.   Kemudian sepeda motor antik itu diboyong ke Museum Lalu Lintas (Museum Polisi) di Surabaya yang kemudian pada tahun 1934 disumbangkan ke Museum Negeri Mpu Tantular di Sidoarjo dengan nomer inventaris 10.81 kategori IPTEK namun memberikan deskripsi yang berbeda, yaitu sebagai sepeda motor uap merk Daimler ( Motorlama.com). Itulah sekilas sejarah masuknya sepeda motor di Indonesia. Setelah masa penjajahan Belanda dan Jepang meninggalkan banyak harta karun “ Motor dan Mobil Antik” banyak motor seperti harley davidson, Norton, DKW, BMW, BSA dan masih banyak lagi merk-merk terkenal pada masanya. Motor-motor tersebut ditinggalkan begitu saja oleh penjajah dan kepemilikan motor itu beralih ke penduduk indonesia untuk digunakan mempertahan kemerdekaan di era  tahun 45. Setelah berjalannya waktu ada motor-motor yang sudah rusak atau tak layak jalan dimusnahkan / dijadikan besi tua (sungguh sayang sekali)  dan lainya dirawat oleh sedikit orang yang peduli terhadap saksi sejarah ini.  Dunia mengakui bahwa di Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki populasi motor BSA terbanyak di dunia selain negara asalnya Inggris. Daerah terbanyak populasi motor BSA di Indonesia adalah Pematang Siantar Sumatra utara. Disana dikenal diseluruh dunia dengan Bentornya alisan Becak Motor yang rata-rata memakai motor BSA dengan Seispannya sebagai tempat penumpangnya.  Semoga Pemerintah daerah Pematang Siantar jeli melihat Peluang ini dengan memanfaatkan Bentor-Bentor  itu sebagai salah satu media untuk menarik Wisatawan berkunjung disana atau minimal sebagai trade  mark Kota Pematang siantar ( kalo dengar pematang siantar pasti ingat Bentor BSA). Saat ini masih banyak motor-motor antik peninggalan par
a pejuang kita, karena motor bekas penjajah maka banyak motor tersebut tidak memiliki dokumen-dokumen kepemilikan sehingga legalitasnya dipertanyakan. Dengan umur motor yang sudah diatas 50 tahun sehingga motor ini bisa dikategorikan sebagai Benda Cagar Budaya yang harus dilindungi dan dilestarikan.  Terkait dengan itu maka sudah seharusnya motor-motor antik itu dilegalkan oleh pemerintah  dengan diterbitkannya semacam surat keterangan dari pihak yang berwenang sehingga memiliki kekuatan hukum /legal. Semoga Pemerintah Kita Peduli akan keberadaan Motor Antik Di Indonesia dengan melegalkan dan membebaskan Pajak Kendaraan Bermotor Bagi Motor-Motor Antik Di Indonesia. Kapankah Impian para pecinta motor antik ini terwujud???? Hanya Waktu Yang dapat menjawabnya…………………….