Senin, 09 September 2013

ILMU PENILAIAN BARANG ANTIK


Ilmu Penilaian dapat  dikatagorikan sebagai art atau seni yang dalam penerapan dan penggunaannya adalah seni anggapan atau estimasi / perkiraan  atas suatu nilai harta. Dalam Ilmu penilaian adalah subjektif karena  satu penilai dengan penilai lain pasti memiliki taksiran nilai  suatu benda tidak sama persis dan itulah nilai seni dalam Ilmu penilaian.
Dalam Ilmu Penilaian yang Baku, Suatu barang/benda dikatakan memiliki  Nilai   apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.     Kegunaan ( utility), suatu kemampuan untuk membangkitkan keinginan untuk  memiliki benda dimaksud karena diharapkan dapat memberikan keuntungan / bermanfaat.
2 .    Kelangkaan (scarcity), jumlah atau persediaan yang terbatas.
3 .    Permintaan (demand), adanya kebutuhan akan sesuatu benda / harta / properti.
  4.     Dapat dialihkan (transferbility), hak penguasaannya dapat dipindah tangankan kepada Subjek lain.
5.     Dapat dinyatakan dalam bentuk sejumlah uang atau dibandingkan dengan barang berharga lainnya yang sepadan .

Prinsip-Prinsip dalam Ilmu penilaian barang antik :
1.       Prinsip Tertinggi dan Penggunaan terbaik Penggunaan tertinggi dan terbaik atas manfaat  barang antic yang dinilai .
2       Prinsip Penawaran dan Permintaan . Nilai suatu barang antic ditentukan oleh adanya interaksi antara dua unsur kekuatan  yaitu persediaan dan permintaan yang terjadi di Pasar pada saat penilaian dilaksanakan.

Metode Pendekatan Penilaian Barang Antik :
1       Pendekatan Fungsi Barang Antik.
Barang antic akan bernilai tinggi apabila barang tersebut fisiknya masih bagus dan dasih berfungsi sebagai mana mestinya.
Barang-barang antic dapat digolongkan berdasarkan fungsi :
·         Otomotif : Mobil antic, motor antik
·         Elektronik : Gramaphon, Radio Tabung, Kipas angin dll
·         Seni :  patung, lukisan, Reklame Enamel
·         Aksesoris Rumah : Lampu, Gebyok, Pintu Meja Kursi dll
·         Mekanik : Mesin ketik, Mesin Hitung dll
2       Pendekatan Kondisi Barang Antik.
Nilai Barang antic akan semakin tinggi apabila barang yang nilai itu masih orisinil atau asli.
3       Pendekatan  Usia atau tahun pembuatan
Barang antic memiliki nilai tinggi apabila usia atau tahun pembuatannya lebih lama
4       Pendekatan Kelangkaan  suatu barang antic.
Barang antic yang semakin langka keberadaannya dipasaran nilainya lebih tinggi dibandingkan dengan barang antic yang masih banyak dipasaran.


 Demikianlah sedikit informasi yang dapat saya berikan mengenai ilmu penilaan barang antik. Semoga tulisan saya ini dapat menjadi inspirasi yang bermanfaat bagi kita semua.

Senin, 03 Juni 2013

Sejarah Pertelevisian Indonesia



Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah stasiun televisi pertama di Indonesia, yang mengudara pada tanggal 24 Agustus 1962. Siaran perdananya menayangkan Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-17 dari Istana Negara Jakarta. Siarannya ini masih berupa hitam putih. TVRI kemudian meliput Asian Games yang diselenggarakan di Jakarta.
Dahulu TVRI pernah menayangkan iklan dalam satu tayangan khusus yang dengan judul acara Mana Suka Siaran Niaga (sehari dua kali). Sejak April tahun 1981 hingga akhir 90-an TVRI tidak diperbolehkan menayangkan iklan, dan akhirnya TVRI kembali menayangkan iklan. Status TVRI saat ini adalah Lembaga Penyiaran Publik. Sebagian biaya operasional TVRI masih ditanggung oleh negara.
TVRI memonopoli siaran televisi di Indonesia sebelum tahun 1989 ketika didirikan televisi swasta pertama RCTI di Jakarta, dan SCTV pada tahun 1990 di Surabaya.
Pada tahun 1961, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk memasukkan proyek media massa televisi ke dalam proyek pembangunan Asian Games IV di bawah koordinasi urusan proyek Asian Games IV.
Pada tanggal 25 Juli 1961, Menteri Penerangan mengeluarkan SK Menpen No. 20/SK/M/1961 tentang pembentukan Panitia Persiapan Televisi (P2T).
Pada 23 Oktober 1961, Presiden Soekarno yang sedang berada di Wina mengirimkan teleks kepada Menteri Penerangan saat itu, Maladi untuk segera menyiapkan proyek televisi (saat itu waktu persiapan hanya tinggal 10 bulan) dengan jadwal sebagai berikut:
Membangun studio di eks AKPEN di Senayan (TVRI sekarang).
Membangun dua pemancar: 100 watt dan 10 Kw dengan tower 80 meter.
Mempersiapkan software (program dan tenaga).
Pada tanggal 17 Agustus 1962, TVRI mulai mengadakan siaran percobaan dengan acara HUT Proklamasi Kemerdekaan Indonesia XVII dari halaman Istana Merdeka Jakarta, dengan pemancar cadangan berkekuatan 100 watt. Kemudian pada 24 Agustus 1962, TVRI mengudara untuk pertama kalinya dengan acara siaran langsung upacara pembukaan Asian Games IV dari stadion utama Gelora Bung Karno.
Pada tanggal 20 Oktober 1963, dikeluarkan Keppres No. 215/1963 tentang pembentukan Yayasan TVRI dengan Pimpinan Umum Presiden RI.
Pada tahun 1964 mulailah dirintis pembangunan Stasiun Penyiaran Daerah dimulai dengan TVRI Stasiun Yogyakarta, yang secara berturut-turut diikuti dengan Stasiun Medan, Surabaya, Makassar, Manado, Denpasar, dan Samarinda.
Tahun 1974, TVRI diubah menjadi salah satu bagian dari organisasi dan tatakerja Departemen Penerangan, yang diberi status Direktorat, langsung bertanggung-jawab pada Direktur Jendral Radio, TV, dan Film, Departemen Penerangan Republik Indonesia.
Sebagai alat komunikasi Pemerintah, tugas TVRI adalah menyampaikan informasi tentang kebijakan Pemerintah kepada rakyat dan pada waktu yang bersamaan menciptakan two-way traffic (lalu lintas dua jalur) dari rakyat untuk pemerintah selama tidak mendiskreditkan usaha-usaha Pemerintah.
Pada garis besarnya tujuan kebijakan Pemerintah dan program-programnya adalah untuk membangun bangsa dan negara Indonesia yang modern dengan masyarakat yang aman, adil, tertib dan sejahtera, yang bertujuan supaya tiap warga Indonesia mengenyam kesejahteraan lahiriah dan mental spiritual. Semua kebijaksanaan Pemerintah beserta programnya harus dapat diterjemahkan melalui siaran-siaran dari studio-studio TVRI yang berkedudukan di ibukota maupun daerah dengan cepat, tepat dan baik.
Semua pelaksanaan TVRI baik di ibu kota maupun di Daerah harus meletakkan tekanan kerjanya kepada integrasi, supaya TVRI menjadi suatu well-integrated mass media (media massa yang terintegrasikan dengan baik) Pemerintah.
Tahun 1975, dikeluarkan SK Menpen No. 55 Bahan siaran/KEP/Menpen/1975, TVRI memiliki status ganda yaitu selain sebagai Yayasan Televisi RI juga sebagai Direktorat Televisi, sedang manajemen yang diterapkan yaitu manajemen perkantoran/birokrasi.(Wikipedia.com)

Selasa, 23 April 2013

Berburu Minthi “Yamaha U50”





YAMAHA, nama tersebut diambil dari nama pendiri pertamanya “Torakusu Yamaha”. Karena kesukaannya pada musik, Torakusu Yamaha mendirikan perusahaan Yamaha Corp pada tahun 1887 dan dikenal sebagai pembuat Orgen pertama di jepang dengan logo garpu tala. Dalam waktu singkat Yamaha dikenal sebagai pembuat berbagai instrumen musik terbesar di dunia. Tahun 1955 disaat perang telah berakhir, Torakusu Yamaha kembali membangun pabrik pembuat alat musik dibawah bendera NIPPON GAKKI di daerah Hamamatsu, yang merupakan pusat sepeda motor di Jepang, termasuk juga motor Suzuki dan Honda yang berasal dari kota jepang. Produksi pertama Yamaha Motor Corp adalah single cylinder 2 stroke 125cc, dimana hasil copy dari DKW 125cc yang berasal dari pabrikan Jerman (Bantam). Sepeda motor ini diberi nama YA1 alias Atakombo dalam bahasa kanji yang berarti Red Dragon Fly (Capung merah). Nama ini diambil dari nama pesawat tempur Jepang. Saat itu motor Yamaha berwarna merah sehingga terlihat beda dengan motor-motor lain yang semuanya berwarna hitam. Produksi pertama Yamaha Motor Corp cukup sukses. Berikutnya Yamaha Motor Corp menggunakan engine 175cc. Pada tahun 1957 Yamaha Motor Corp memproduksi motor twin cylinder YDI yang sanggup mengeluarkan power 20 bHP.. dan memenangkan race Mount Asama di Jepang. Produksi motor ini sekitar 15.811 bikez namun jumlah ini masih dibawah produksi Honda dan Suzuki. Pada tahun 1966 Yamaha mulai mengembangkan sayapnya dengan membuka pabrik diluar negara Jepang, Thailand. Yamaha mulai melewati Suzuki dalam hal produksi motor, dimana pada tahun 1967 telah mencapai 406 ribu unit motor. Jumlah ini melewati saingan terdekatnya Suzuki dengan selisih sekitar 4 rebu unit. Pada Tahun 1970, jumlah type product yang ditawarkan Yamaha mencapai 20 jenis, mulai dari 50cc sampai dengan 350cc. Selain itu Yamaha juga menyadari potensi 2 stroke masih terbuka lebar sehingga Yamaha memproduksi sekitar 574 ribu engines dan 60% diantaranya untuk di ekspor. Dan ditahun yang sama juga, Yamaha mulai bermain di 4 stroke dengan mengeluarkan motor XS1 650cc vertical twin dimana megadopsi dari Triumph Twin. Motor ini sanggup mengeluarkan power sebesar 50HP pada 7200RPM dan torsi maksimum sebesar 52Nm pada 6000RPM. Tidak hanya itu pada tahun yang sama Yamaha membuat YR 5, ini motor pertama yang terkenal ringan dan relatif terjangkau harganya  dibanding motor2 dikelasnya saat itu. Itulah sekilas tentang sejarah Motor Yamaha. Motor Yamaha U50 atau lebih dikenal dikalangan para kolektor Yamaha Minthi  adalah salah satu sepeda motor yang aku cari selama setahun lebih baru menemukan motor ini. motor ini adalah salah satu motor Yamaha yang paling dicari Penggemar Motor Klasik karena modelnya yang klasik dan langka keberadaannya. Langka karena motor ini boleh dibilang limited  Edition pada masanya. Sebenarnya aku sudah setahun lebih  mencari motor ini tapi belum berhasil mendapatkannya. Pada suatu hari aku tanpa sengaja bertemu dengan teman yang juga hoby barang antik dan dia bercerita bahwa  di Wilayah Blimbing Kota malang  ada seseorang yang memiliki Yamaha U50 mau dijual, tanpa pikir panjang aku mengajak temen tadi untuk melihat motor tersebut  setelah aku melihat sendiri motor tersebut aku cocok karena aksesoris dan kelengkapannya masih banyak yang orisinil akhirnya proses jual belipun terjadi dan motor tersebut menjadi  penghuni baru di Museumku. Motor yamaha U 50 sesuai dengan namanya berkapasitas mesin 49cc, dengan spesifikasi :
Pemindahan              : 49 cm ³
Mesin                        : 2  langkah
Pengapian                 : poin Breaker
Transmisi                  : 3-speed dengan kopling semi-otomatis
Sistem bahan bakar  : Karburator
Top Speed                  : 60 km / jam (50 mph)
Listrik                        : 6 Volt