Selasa, 29 Mei 2012

Festival Malang Kembali dan Jatidaya 2012




Pemerintah Kota Malang bekerja sama dengan Yayasan Inggil Malang pada tanggal 24 sd 27 Mei 2012  mengadakaan even tahunan Festival Malang Kembali VII atau Malang Tempo Doeloe VII. Acara Tahunan Ini merupakan salah satu cara bagaimana kita melestarikan, mempromosikan dan menghargai budaya kita yang adi luhung. Acara FMK pada tahun ini lebih inovatif dari tahun-tahun sebelumnya karena diacara FMK kali ini tepatnya tanggal 27 Mei 2012  diselingi acara JATIDAYA ( Kerja Bakti Budaya) dengan bergotong royong mengecat bangunan-bangunan cagar budaya disekitaran Wilayah Kayutangan Kota malang. Gotong royong   merupakan ciri khas masyarakat Indonesia yang pada saat ini sudah mulai luntur tergerus arus mordenisasi. Acara JATIDAYA ini diikuti berbagai eleman masyarakat di Kota Malang. Acara seperti ini perlu dicontoh kota-kota lain di Indonesia selain kita melestarikan bangunan Cagar budaya juga memperlihatkan "BETAPA INDAHNYA KEBERSAMAAN".

Festival Malang Kembali VII 








JATIDAYA








Senin, 14 Mei 2012

Ducati Anjing Kecil “ CUCCIOLO” Yang diterlantarkan




Ducati diprakarsai oleh Adriano ducati, Marcello ducati dan Bruno ducati. Tiga saudara ini mendirikan pabrik di bologna itali yang menproduksi jondensor dan komponen2 radio. Perusaan ini kemudian bekerja sama dengan perusahaan laon dengan memproduksi mesin yang digunakan untuk membuat sepeda gunung, mesin ini diberi nama cucciolo. Pada tahun 1950 Ducati memproduksi sebuah kendaraan dengan menggunakan mesin cucciolo tersebut. Motor ini menjadi motor produksi Ducati yang pertama. Motor ini memiliki berat 44kg dengan kapasitas mesin 60cc dan kecepatan maksimal hanya 60 Km/jam. Banyaknya permintaan tidak dibarengi kekuatan produksi membuat Siata kudu putar otak. Keterbatasan dana memaksa Siata bertemu sebuah pabrik manufacturing diBorgo, dekat Bologna. Dikenal dengan nama Ducati. Ducati kala itu adalah sebuah pabrik elektronik dan peralatan ketika pecah perang dunia diItalia. Kebetulan mereka sedang mencari fasilitas dan karyawan, sehingga perjanjian akhirnya terjadi diantara mereka (Siata dan Ducati). Produksi hanya 15 unit pada tahun 1946, membengkak hingga 25,000unit ditahun berikutnya ketika Ducati telah mendapatkan perjanjian eksklusif untuk berproduksi. Tercatat ditahun 1952, Cucciolos sudah terjual sekitar 200,000 unit. Waktu terus berjalan. Ducati secara berkesinambungan membenahi sepeda mesin mereka sampai Cucciolo berubah wujud sedikit demi sedikit menjadi sepeda motor sesungguhnya. Dulunya hanya model 48, 55E, 55R…berganti menjadi sasis press baja yang sangat kuat. Mesinpun ditingkatkan dari 48cc  hingga 65cc lewat varian 65sport/T/TL danTS . Generasi mesin Cucciola akhirnya secara bertahap diganti dengan model “98. Berdasarkan analisa dan survei model “65 sudah kurang memenuhi keinginan mayoritas konsumen ditahun 1956 dimana membutuhkan motor yang lebih bertenaga. Mas produksi dibarengi development dunia racing. Sejarah mencatat pada tahun itu pula Ducati mampu menciptakan motor racing DOHC 125cc power 19hp lewat teknologi Desmodromic silinder head sehingga mesin mampu teriak tembus 15ribu rpm. Sedangkan waktu  itu kompetitor lain dengan diplacement yang sama average output power hanya sekitar 16hp maksimum putaran 12,500rpm. Alhasil pada GP Hedemora Swedia (1956), Ducati menyalip semua lawan dengan mudah. Itulah kemenangan pertama kali Ducati. Sayang Giani Degli Antoni, pembalap andalan tim Bologna tewas ketika melakukan test di GP Monza mengakibatkan proyek pengembangan Ducati racing tersendat hingga MV Agusta mendominasi dunia balap sampai tahun 1958. Pada tahun 70an Ducati banyak memproduksi motor-motor dengan kapasitas cc besar dengan mesin L-twin.  Itulah sekilas sejarah dari pabrikan motor Ducati.
Mengapa judul diatas aku namakan Ducati Anjing kecil karena arti dari Cucciolo adalah anjing kecil atau Asu Cilik / Segawon Alit. Ducati Cucciolo hasil pulunganku kali ini boleh terbilang sangat mengenaskan, hampir saja oleh tukang rosok mau menjagalnya untungnya aku datang diwaktu yang tepat. Pertama kali melihat motor nenek moyang motornya Valentino  Rossi  di Moto GP  ini cukup mengenaskan terlihat  berkarat disana sini dan teronggok disudut pengepul besi tua. Motor ini aku beli seharga barang rongsokan dengan  harga timbangan. Setelah aku mendapatkan si anjing kecil ini aku restorasi besar-besaran dan hasilnyapun cukup memuaskankan bagiku sehingga layak untuk penunggu  rumah dengan ditaruh diteras rumah. Si Anjing Kecil ini merupakan Cikal bakal mesin Desmosedici yang terkenal galak di MotoGP itu. Sebuah usaha melestarikan benda cagar budaya yang cukup menyenangkan…….

Kamis, 03 Mei 2012

DKW (Dampt Kraft Wagen) Motor Favoritku




Motor DKW adalah motor kedua yang aku miliki. Motor ini aku beli pertengahan tahun 2008. Motor ini lengkapnya bernama DKW Auto Union RT 125H dengan kapasitas  125CC dengan desain yang cukup bagus. Motor DKW adalah motor buatan Germany tahun 1956 karena model yang cukup bagus pada masanya sehingga banyak pabrikan di eropa menirukan desain motor  DKW. Motor ini dikalangan penggemar motor antik dijuluki sebagai "RAJA TOURING" karena kalo dipakai touring dengan jarak  tempuh yang jauh motor ini termasuk bandel dan jarang pernah rewel . DKW kepanjangan  dari  Dampt  Kraft Wagen. Sejarah dari DKW sendiri adalah  J.S.Rasmussen (1878-1964) seorang Engenier berkebangsaan Denmark bersama seorang temannya  pada tahun 1916 dan mendirikan sebuah Perusahaan bernama “Zschopauer Maschinenfabric”. Awalnya mereka memproduksi kendaraan bertenaga uap ber-merk “DampkraftWagen” .Baru setelah itu Ditahun 1919 perusahaan ini mecoba menciptakan sebuah mesin kecil 2-tak- yang dapat dipasang  di sepeda ,dengan menggunakan kulit sebagai pengikatnya. Mesin-Mesin ini mereka beri nama“Das Knaben Wunder”. Tahun 1921 “Zschopauer Maschinenfabric” berganti nama menjadi “Motorenwerke Rasmussen”, pada tahun 1922 mereka memproduksi Motor pertama mereka “Das Kline Wunder” dan setelah itu Perusahaan ini berkembang dengan cepat. Inovasi berikutnya berupa pembuatan sasis dengan system “press-steel-frames” memungkinkan DKW berproduksi secara Massal . Mereka menjadi salah satu perusahaan kendaraan Motor terbesar Dunia.. .Di tahun 1929 kapasitas produksi “Motorenwerke Rasmussen” diperkirakan mencapai 60.000 unit pertahunnya. Di tahun 1932 Motorenwerke Rasmussen berakuisisi dengan 3 perusahaan otomotif lainnya Audi, Wanderer dan Horch menjadi “Auto Union” dengan lambang empat buah lingkaran,seperti yang dapat kita lihat pada merk Mobil Audi sekarang. di tahun 1949 Perusahaan ini sudah mulai berproduksi kembali dengan produksi pertamanya DKW RT-125 W (W untuk: War) yang diambil dari kesuksesan type ini pada Perang sebelumnya.Type inilah yang ditiru banyak Perusahaan Motor terkemuka Dunia karena keberhasilan daya tahannya pada perang sebelumnya. Era setelah PD ke II, DKW kembali menjadi salah satu Pabrik Motor terkemuka. Seri seri RT-125 dan lain seri RT Diperkirakan berhasil dipasarkan sebanyak 48.000 unit keseluruh penjuru Dunia .Tapi hal ini tak berlangsung lama, Tahun 1958 Mayoritas Saham DKW diambil alih oleh Perusaan terkemuka Daimler/Bens yang menggabungkan DKW, dengan Victoria dan Express dibawah bendera “ Zweirad Union” . Mereka memproduksi motor berkapasitas mesin kecil. Ditahun ini mereka meluncurkan “DKW Hummell” untuk mencoba merebut pasar cc kecil ,serta scooter type Hoby dan cukup berhasil. Akhir masa kejaya-an DKW mulai terlihat , setelah sempat dibeli oleh Volkswagen Group, pada tahun 1966 Zweirad Union dibeli oleh Ficthel & Sachs…..dimana Perusahaan ini menjual motor Herculess ke Inggris dan Amerika…dan tidak l`gi menggunakan merk DKW .(sumber :  DKWindonesia.com)
Kembali ke Motor DKW ku, Motor ini pernah menemaniku kerja selama 2 bulan dengan menempuh jarak kurang lebih 50KM PP. Karena motor ini kurang nyaman untuk dikendarai karena tanpa dilengkapan lampu sein, Lampu Utama redup dan tidak ada spion (tahu sendiri motor-motor antik tidak ada perlengkapan tersebut) akhirnya motor ini aku pensiunkan karena alasan Safety Riding. Sebenarnya seneng dan banyak pengalaman memakai motor tua ini, pernah suatu saat ada razia petugas  dan aku dihentikan tetapi tidak ditanya kelengkapan motornya tapi  malah ditanya tahun berapa pembuatan motor tersebut. Setelah tahu tahun pembuatan 1956 petugas tersebut kagum kok masih ada motor tahun 1956 masih bisa jalan. Dan aku dipersilahkan meneruskan perjalanan mungkin petugas tersebut tahu bahwa motor tersebut  sudah termasuk cagar budaya sehingga patut dipelihara bukan untuk dihancurkan. Tetapi ada pengalaman yang tidak enak tapi itulah seni mengendarai motor antik  pernah suatu saat motorku mogok dijalan dan tidak bisa dihidupin akhirnya aku mencari mobil pick up carteran  untuk mengangkut motorku sampai dirumah dengan ongkos 100 rb sampai rumah. Itulah cerita Antara Aku dan DKW Motor favoritku......Lebih Enak menaiki Motor Tua Dari Pada  Wani**  Tua.....wkwkwkwkwkkwkwkwk