BEBERAPA SUASANA PASAR COMBORAN
Suasana dipinggir Rel dipasar comboran....kalo ada Kereta penganggkut BBM lewat bubar sementara lalu kembali kerkerumun
Barang bekas apapun ada di pasar ini
Suasana Pasar comboran di pinggiran JL Iriyan Jaya yang mayoritas jualan Onderdil Sepeda motor bekas
Campur baur antara onderdil,sepatu,tas dan baju bekas
Di Jl Halmahera, pedagang-pedagang seperti inilah yang seharusnya diperhatikan agar mendapat tempat yang layaj untuk jualan, bukan untuk diuber-uber layaknya maling dengan alasan ketertiban kota. Semoga Pasar comboran ditata dengan baik dengan memperhatikan pedagang-pedagang kecil seperti mereka
Dengar pasar comboran pasti orang sekitaran malang raya atau yang tahu pasar tersebut berpikiran
pasar loak,pasar barang rosokan bahkan
pasar kumuh yang tak layak untuk dikunjungi. Sejarah
nama Comboran adalah tempat "BEDHOL PATHOK" bagi kuda, tepatnya
adalah tempat memberi makan dan minum kuda (bahasa jawa Nyombor). Dengan kata
lain tempat parkir Kuda atau Dokar sebagai alat transportasi tempo dulu. Dalam
perkembangannya berubah menjadi terminal angkutan umum seperti taxi, bis dan
kerata api, dengan titik sentral mendukung keberadaan Pasar Besar di sebelah
utaranya. Sekarang terminal itu dipergunakan sebagai pasar loak onderdil
mobil (tepatnya didepan Pasar comboran). Begitulah Kawasan Comboran yang
mempunyai ciri unik, berangkat dari sekitar nama aktivitas yang terjadi disaat
itu, bisa berkembang didukung pengolahan fisik dan non fisik yang disesuaikan
dengan kebutuhan aktifitas yang terjadi dijamannya. Pasar comboran terletak
disepanjang jalan Irian Jaya, Jl Halmahera ( sepanjang rel kereta api
Pertamina). Sehingga apabila ada kereta api penganggkut BBM melintas para pedagang ramai-ramai menyinggkirkan barang dagangannya dan para pengunjung semburat minggir dan apabila ketera sudah lewat orang-orang kembali berkumpul lihat barang barang yang diinginkan. Pasar ini memang terlihat kurang tertata dengan rapi masih semrawut
penataan pedagang kaki limanya. Aku berharap pada pemerintah kota Malang dapat
menata ulang pasar comboran ini agar
layak untuk dikunjungi sebagai salah satu tujuan wisata seperti pasar klewer
solo atau pasar bringharjo di Yogyakarta atau bahkan Pasar sukowati di Bali. Untuk menarik wisata ini diperlukan
kenyamanan dan daya tarik tersendiri bagi wisatawan seperti memasarkan
produk-produk unggulan khas Malang ataupun kuliner khas malangan. Pasar ini sangat berkesan bagiku karena dipasar ini aku pertama kali memperoleh barang
Koleksiku sebuah Radio Merk Philips buatan tahun 40an. Aku memperoleh radio ini
dalam keadaan mati, dengan usaha tanya sana tanya sini akhirnya aku menemukan
tukang service radio yang dapat memservise Radio kuno ini. Radio kuno dengan
radio sekarang memiliki komponen yang sangat unik karena radio sekarang dengan komponen transistor
tapi radio kuno menggunakan komponen lampu tabung sehingga hanya tukang yang
ahlinya bisa menservice radio kuno. Dipasar ini juga aku memperoleh banyak sekali
barang-barang rongsokan tetapi setelah
dengan beberapa sentuhan ajaib barang-barang rongsokan ini bisa disulap menjadi BARANG
ANTIK yang layak untuk dikoleksi ,
kalau dijual ke para kolektor harganya bisa 1000 kali lipat dari harga belinya
di pasar comboran. Itulah sekelumit
terita tentang aku dan pasar comboran yang telah menjadi tempat favoritku berwisata murah meriah ala pemulung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar