Rabu, 04 April 2012

Aku dan Kakek-kakek



Dalam menggeluti dunia Rombeng alias barang antik memang sangat menyenangkan. Semenjak aku menggeluti dunia ini aku memiliki banyak kenalan diberbagai daerah, tetapi kebanyakan kenalanku itu adalah sudah berumur diatas 50 tahun. Mengapa kebanyakan berumur 50 tahun karena mereka adalah kenalanku untuk mereparasi  barang-barang antikku . Karena Tukang servis  yang lahirnya tahun 60an keatas rata-rata kalo aku datangi untuk menservis pasti jawabannya tidak bisa karena tidak paham akan komponen-komponen yang ada pada motor ataupun radio lawas.. Maka aku memilih tukang reparasi yang memang ahlinya dan berpengalaman dibidangnya.  Biasanya kalo aku menservis orangnya aku jemput datang kerumahku dan pulangnya aku antar karena mengingat usianya aku kasihan kalo wira –wiri sendirian. Berteman dengan beliau-beliau aku bisa bertukar pendapat dan pengalaman, sering kali aku dinasehati seperti anaknya sendiri. Pernah suatu hari ada kejadian lucu, saat itu aku dan si kakek  sedang memperbaiki motor DKW  yang ngadat dirumah jadi banyak peralatan yang berceceran disekitar motor,  tiba-tiba dating anakku yang baru berumur 2,5  tahun mendekat dan ikut-ikut liat motor yang diservis tanpa aku tahu anakku memegang obeng dan dipukulkan obeng itu ke si kakek. Aku kaget dan meminta maaf ke kakek karena ulah anakku yang nakal tersebut dan sang kakek Cuma tertawa dan berkata “ Biarin dik…masih anak-anak”. Memang anakku Altaira waktu kecil tergolong anak yang nakal tapi setelah besar juga tetap nakal..he..he..he..Sambil menservis biasanya kakek bercerita kalo hidup itu gak usah ngoyo dan mencari rizki itu dari jalan yang halal dan masih banyak lagi petuah-petuah yang berarti diberikan. Itulah untungnya berteman dengan orang yang sudah banyak makan asam garam……..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar